Kamis, 22 April 2010
Teknologi Bagai Dua Sisi Mata Pisau

Perkembangan teknologi yang semakin canggih rupanya membawa dampak efek yang sangat besar bagi Nilai Etika Tradisional. Bagaimana tidak, kini masyarakat telah menggunakannya hingga mereka tidak sadar akan dampak efek yang ditimbulkan oleh Perkembangan teknologi tersebut. Dengan teknologi informasi dan komunikasi tak lepas dari dua sisi mata pisau bisa jadi positif dan bisa jadi negatif. Beriku ini adalah dampak negatif dari perkembangan teknologi yang secara tidak sadar telah mengkikis etika tradisional.
- Hand Phone
“TANPA BERTATAP MUKA SECARA LANGSUNG”
Seorang anak, merasa tidak perlu mudik Lebaran atau mudik liburan lainnya, karena dengan HP dia bisa menelpon ibu dan bapaknya di kampung halaman. Silaturahim anak dan orangtua menjadi sesuatu yang sulit dilakukan, bahkan renggang. Tidak ada sungkem, atau berwajah seri kepada orangtua, kecuali harus dengan video conference.
Ø Nilai etika tradisional yang hilang
Tidak ada rasa menyayangi / menghormati (sungkem) antara orang tua dan seorang anak pada hal orang tua adalah segala-galanya di dunia ini dan tidak tergantikan dengan apapun.
- Situs jejaring social (social networking)
Orang-orang cenderung melakukan komunikasi dengan situs jejaring sosial seperti faceboo, twitter, friendster, dan lain sebagainya
Ø Nilai etika tradisional yang hilang
Orang jadi lebih sering berada di dunia maya sehingga menyebabkan kepekaan terhadap lingkungan sekitar yang merupakan dunia nyata di mana ia tinggal menjadi berkurang.
Hilangnya kode etik dan rasa takut untuk melakukan hal-hal yang berbau pornografi dan pornoaksi, karena identitas di sana bisa saja dipalsukan atau disembunyikan.
Lunturnya etika berkata-kata secara sopan santun, karena munculkan bahasa-bahasa 'gaul' yang kadang kasar dan sulit dimengerti oleh orang lain. • Berkirim pesan lewat facebook atau twitter atau yang lain, di sampng memang lebih cepat, tapi esensi silaturahim dan saling berkunjung menjadi langka.
- Game Station (Play Station)
Anak-anak lebih suka bermain game terutama play station. Sehingga anak-anak kurang berinteraksi dengan anak-anak lain, padahal pada permainan tradisonal melatih anak-anak untuk dapat bekerjasama dengan anak yang lain. Dan cenderung melatih anak untuk menjadi pasif. Dalam artian anak menjasdi malas, individu, penyendiri dan pola pikir yang tidak terasah.
Ø Nilai etika tradisional yang hilang
ü Permainan tradisional dapat melatih kekompakan dan kerjasama karena dapat dimainakan lebih dari satu orang.
ü Pada anak-anak yang terlalu suka dengan game dapat membuat anak tersebut malas untuk sekolah
ü Pada permainan game mendidik anak untuk egois karena berusaha untuk memenangkan setiap stage permaian yang ada.
ü Tidak menghargai waktu, setiap orang yang main game umumnya lupa waktunya sholat, makan, dll.
ü Kurang produktif karena masih banyak yang dapat diperbuat untuk menghasilkan sesuatu yang positif dibandingkan dengan bermain game.
Dan masih banyak dampak negatif yang ditimbulkan oleh karena itu “jangan diperbudak teknologi tetapi jadikan teknologi untuk kemajuan diri dan bangsa ke arah positif “. Tunjukan jadi diri kita sebagai bangsa yang besar, yang mempunyai budaya luhur dan etika tradisional ketimuran yang baik, jangan sampai tergerus oleh perkembangan teknologi. Jadilah diri sendiri jangan meniru jadi diri orang lain.
Senin, 05 April 2010
MARKUS DAN MAFIA PAJAK

Kasus “cicak buaya” yang membuat jendral bintang tiga tersebut harus menelan pil pahit bahwa dirinya dituding menjadi “ biang kerok kasus” antara polisi dengan KPK. Susno meroceki KPK dengan menuduh Bibit-Candra terlibat dalam pelanggaraan hukum dan kemudian menahannya (meski akibat desakan publik dan presiden, akhirnya menjadi cair)
Peristiwa yang kedua, testimoni yang disampaikan dalam pengadilan kasus Antasari tanpa perintah atasannya Jendral Polisi Bambang Hendarso D.(Kapolri). Menurut Polri Susno akan dikenakan sangsi atas pelanggaran Kode Etik polisi, tetapi apa yang terjadi? Ternyata “adem ayem” dan kasus tersebut tidak diproses lebih lanjut.
Terakhir, yaitu ketika dirinya menyatakan bahwa terindikasi terjadinya banyak penyakit di tubuh polisi seperti mafia kasus, salah satunya berkaitan dengan skandal pajak GAYUS TAMBUNAN.
Kasus ketiga inilah yang membuat “geger” kini menjadi perbincangan publik. Terlepas dari kasus pertama, dirinya ditempatkan sebagai “pecundang” akibat memperlemah KPK, justru dalam kasus kedua dan ketiga, justru apa yang dilakukan seperti menunjukan pada publik, dirinya mencoba menunjukan kepada masyarakat sikap yang “yes man” (pemberani).
- Peristiwa yang timbul setelah Pak Susno menyatakan terjadi Markus ditubuh Polri.
Khusus untuk kasus yang ketiga ini, membuat institusi Polri harus menggung konsekuensi besar akibat apa yang dikatakan oleh Susno. Terlepas motif apa yang ingin dicapai oleh Susno Duadji, yang yang jelas timbul kasus Mafia Pajak. Polri pun seolah-olah “kebakaran jenggot” dan terus membantah bahwa tidak terjadi kasus tersebut. Dan seolah tak mau kalah departemen keuangan pun khususnya dirjen pajak kalang kabut.
Namun setelah dilakukian penyelidikan, akhirnya polri nonaktifkan kapolda lampung yang berinisial E. dan Meski polisi yang berinisial RE belum dinonaktifkan tetapi kedua orang ini dalam proses penyidikan. Dari dirjen pajak 10 orang dinyatakan dinonaktifkan, hal ini dilakukan untuk memperlancar proses penyelidikan.
Menetapkan Gayus Tambunan sebagai orang yang dicari dan pihak imigrasi langsung mengeluarkan surat daftar cekal. serta dilakukan pemeriksaan dari orang-orang yang dianggap terlibat dalam kasus tersebut.
- Orang-orang yang terindikasi terlibat dalam mafia kasus.
Ø Gayus Tambuan
Ø Istri dari Gayus Tambuan
Ø Andi Kosasih
Ø Edmond Ilyas (polisi)
Ø Radja E. (polisi)
*) Masih ada kemungkinan penambahan orang yang terindikasi terlibat dalam kasus tersebut.
- Penyebab timbulnya masalah Mafia Pajak dan Mafia Kasus.
Ada yang menganggap bahwa ini merupakan balas dendam Komjen Pol. Susno Duadji atas ketidak puasan terhadap institusinya yang buntut dari penonaktifan drinya sebagai kabareskrim. Merupakan gejala seseorang yang tidak kebagian kedudukan, yang kemudian bersikap vokal dan pemberani, khususnya kepada institusinya sendiri.
Kekecewaan dari seorang Susno Duadji terhadap diri sendiri dan institusi polisi, kekecewaan ini diwujudkan oleh Susno dengan mencoba menunjukan sikap yang jentelman dan membeber masalah dalam tubuh polri yang diduga terjadi penyimpangan.
Merupakan kata hati nurani untuk berkata sesuai dengan apa adanya. Sesuai dengan yang terjadi pada polri. Meski jujur itu memang menyakitkan. Uraian tersebut diatas masih berupa dugaan yang terjadi dalam perspektif penulis.
- Posisi Gayus dalam jaringan mafia pajak.
Menurut Rudi, dengan keberadaan Gayus saat ini, kesempatan pemerintah membongkar kasus mafia yang jauh lebih besar, cukup terbuka.
- Adapun langkah-langkah yang perlu diambil untuk menyikapi masalah Markus Dan Mafia Pajak.
a) Reformasi birokrasi secara menyeluruh dari semua institusi yang terindikasi terlibat dalam kasus tersebut, mulai dari polri, kejaksaan, dirjen pajak dan Departemen Keuangan.
b) Membentuk tim Independen diluar KOMPOLNAS yang secara khusus menangani kasus tersebut, memeriksa semua pihak yang terlibat didalamnya.
c) Membuat aturan yang jelas soal tindak pidana korupsi terutama untuk masalah sangsi yang dijatuhkan. Kalau bisa dibuat UU tindak pidana korupsi (tipikor) dengan sangsi yang berat. Karena kalau sangsinya masih seperti itu saya kira masih ada cela untuk melakukan korupsi, soalnya sangsinya masih rendah.
d) Meningkatkan kerja sama antar berbagai lembaga pemerintahan khususnya para penegak hukum seperti polri dan jaksa. Jangan sampai ada perpecahan dalam memecahkan suatu kasus agar hasil yang diperoleh memuaskan, sesuai tujuan bersama.
e) Memberikan ruang yang besar agar KPK bisa masuk dan menyelidiki kasus tersebut. Dengan memberikan kepercayaan yang penuh dan berkeyakinan bahwa KPK mampu menyelesaikan masalah markus.
f) Memberikan wewenang penuh kepada badan yang secara resmi bertugas menangani masalah ini seperti badan mafia hukum (bentukan presiden), KOMPOLNAS, KPK dan peran serta dari semua unsur yang terlibat untuk legowo diperiksa secara fair.
sumber :
- http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2010/04/01/50709/Posisi-Gayus-Strategis-dalam-Jaring-Mafia-Pajak
- KoranSurya (selasa, 30 maret 2010)
- Berbagai sumber media yang telah diolah